tadi sore saya meminjam 'trolley' dari teman saya yang notabene berjarak 15 menit kalau jalan kaki dari Eusoff. Saya nongkrong di halte bus berharap trolley ini muat ke dalam bus karena saya tidak dapat melipat trolley tersebut. Untuk informasi anda, trolley itu saya perlukan untuk pindahan dari kamar saya yang sekarang ke kamar selama liburan. Maklum, anak rantau yang tidak punya rumah di negeri orang.
Ada seorang ibu berusia 50 tahun-an juga sedang menunggu bus. Berkali-kali dia tanya saya, memang boleh naik ke bus? Saya jawab, tak tahu. Saya coba saja.
Lalu dia diam, dan bertanya lagi.
"Kamu Filipino?"
Saya mulai sebel. Pikiran pertama saya adalah mungkin saya dikira pembantu rumah tangga karena di Singapur ini banyak yang mempekerjakan pembantu dari Filipin dan Indonesia.
Lalu dia tanya lagi
"Kamu orang Singapur?"
Saya bilang, bukan. Dan saya malas mengklarifikasi bahwa saya ini orang Indonesia.
Bus 10 pun datang.
Mata si uncle supir bus sudah nyipit-nyipit pas lihat saya dengan trolley. Mungkin malah dia kira saya ini pemulung alias karung goni man (sebutan di singapur) kali ya, bawa-bawa trolley.
Saya bilang, uncle boleh masuk dari pintu belakang enggak?
Uncle jawab, sama aja. (saya intip, memang ada kayak pegangan gitu di tengah-tengah, sama saja dengan pintu masuk, tapi lebih lebar kok, jadi muat :) )
Lalu uncle itu bilang lagi, dengan tampang kesel, dan buat saya, nadanya nyolot banget.
"Lagian enggak boleh bawa-bawa trolley di bus."
saya pun teriak,
"IT'S OKAY!! I'M GOING TO PUSH IT!"
jadilah saya dorong trolley panas-panas ke hall saya.
teringat lagi masa-masa waktu saya dan teman-teman ditolak supir bus NUS karena bawa kardus yang super besar..
teringat lagi masa-masa saya ngotot dengan hall minta storage..
dan saya suka mikir..
Yah maklum lah..saya kan enggak punya rumah di sini..enggak punya keluarga..
kebayang ga sih gimana nasib para TKW dan tukang bangunan yang malah lebih sering dilabel oleh orang-orang lokal, yang malah lebih sering dicemooh, dianggap lebih rendah.. Harusnya saya enggak usah merasa tersinggung kalau muka saya mirip pembantu. Emank kenapa? Pembantu rumah tangga juga kerjaan yang halal kok. Tapi saya sungguh kesal saat itu.. Maap ya Tuhan..
Sampai sekarang saya sedih dan cuma bisa berpikir, maaf saya ini orang asing..
Hari ini Singapura lagi mengadakan pemilihan umum. Saya enggak terlalu mendukung PAP, partai yang mendominasi pemerintah. Tapi partai oposisi teriak-teriak protes kenapa 25 % populasi Singapura adalah ORANG ASING.
maaf ya..saya ini orang asing..
No comments:
Post a Comment